Pendar jingga kali ini
Meniupkan angin hangat
Bertiup sehangat kematian
Menyapaku dan menawarkanku maut
Tapi ku masih ingin hidup seribu tahun lagi
Untuk dia yang kucinta
Sekali lagi aku ingin hidupdemi dia
Yang ku sayang dan yang selalu ku rindu
Maut itu pun berlalu sambil berpaling sejenak pasdaku
Menatapku sebentar dengan kesal
“kau memang telah melampaui batas” ujarnya padaku
Entah tiba-tiba mataku membiru
Menyajikanku rasa sehangat kematian
Dan sedingin cinta
Senjapun berlalu tanpa permisi
Lalu kutatap kabut hitam di atas sana
Dan kubisiknya pelan
“Biarlah aku hidup dalam kesan yang terabaikan
Hidup dalam beban dan derita
Asal di yang kucinta selalu untukku
Menyertaiku yang hidup dalam mati”.
Bantaeng ,09 06 2008

bunda orang no 1 di dunia . . .terima kasih kau masih menyayangi bundamu
BalasHapusiya....thanks
BalasHapus