Mengenai Saya

Foto saya
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
facebook : http://www.facebook.com/kikipuspita

Kamis, 10 Maret 2011

UNTUK KEKASIHKU


Senyummu di tiap tatapanmu
Mengalirkan semangat yang baru
Membangunkan jiwaku yang rapuh
Menghapus air mataku yang kian berganti
            Kekasihku….malaikat kecilku…
            Dengarkan…
            Semua berjalan seperti air mata
            Hilang dan berganti sesuai kehendaknya
Dengar…dekap hatiku kala ia menangis
Dengar…sayang..
Jangan biarkan luka meneteskan air matamu
Cukuplah denganku bersahabat dengan beribu tetesannya
Air mata tiadalah abadi
            Tiada keabadian seperti layaknya nafas
            Hilang dan berganti..mari jalani luka dengan senyum
            Senyumku untukmu..kekasihku
            Abadikan senyuman menuju harapan.
Makasar,20 february 2011

Pelangi tak berwarna

UNTUK SAHABATKU



Pagi kembali tersenyum manis
Mentari begitu megah
Memberikan kedipan mesra buat pemujanya.
Lalu angin membisikku perlahan tentang seribu Tanya padaku.

Sahabat…
Lama nian dirimu tak Nampak mengunjungiku
Lama nian tak kau tanyakan pelangiku
Sahabat…pelangimu tak lagi berbias warna yang bercahaya
Adakah di kau tahu?

Sahabat…
Pelangi terserang rindu akan jejak canda dan tawa saat bersama
Adakah kalian merasa sama dengan pelangimu?
Adakah kalian mengunjungiku di saat aku butuh lagi?
Ataukah disaat kau harus mengusung keranda jenazahku?

Adakah kalian tiba sebelum itu?
Aku tunggu jawabmu lewat angin saja
Makazzart,20 february 201
Pelangi tak berwarna

RAPUH


Sejauh pandang tiada jua waktu
Untukku lepaskan dahaga kerinduan
Jiwa hampa menelusur malam dengan tangis tiada henti
Kerinduan menamparku lagi hingga berulang

Ibu…
Ayah….meski hati rapuh,aku pemujamu di tiap detik waktu
Meski beribu kebohongan dan kekecewaan harus tumpah
Sebagai kado kredo senja  dari ananda.
Tapi ananda tiada luput dari tangis kerinduan
Di tiap kali malam dan kesepian menabrakku

Ibu…ayah…meski kasih ananda tiada sempurna
Meski semangat abdi ananda kian surut dan rapuh
Ananda ingin bisik lewat angin malam
“ananda di serang rindu.adakah rasa yang sama menyerangmu nun jauh disana?”
Sembah ampun ananda atas persembahan air mata.

Makazzart,20 february 2011

Pelangi tak berwarna

BENTENG KEGELAPAN



 pagi buta menabrak umat
diantara benteng kegelapan
jiwa-jiwa bangun dengan aroma nafas yang segar
mencari…
mencari  jawab atas setumpuk Tanya malam tadi
atau mencari senyum setelah seharian menangis
ataukah mencari doa setelah seharian merintih…
merintih dan mengingat…
mengingat segala nista yang melekat di tubuh
menempel erat di palung jiwa
lalu membisik malam diantara sengatan dingin di pagi dini
“tuhan….aku teringat bunda,teringat ayah,teringat semuanya…
Tuhan…buka mata hatiku,terangi jalanku dengan cahayamu.
tanpa petunjukmu aku akan gelap..
ibu…adakah di kau rindu anakmu yang jauh darimu?
Ayah…adakah ingatanmu tertuju pada anakmu yang kini menangis?”
Restumu akan menerangiku menuju jalan yang terarah.

Makassar,20 february 2011
Pelangi tak berwarna