Sejauh pandang tiada jua waktu
Untukku lepaskan dahaga kerinduan
Jiwa hampa menelusur malam dengan tangis tiada henti
Kerinduan menamparku lagi hingga berulang
Ibu…
Ayah….meski hati rapuh,aku pemujamu di tiap detik waktu
Meski beribu kebohongan dan kekecewaan harus tumpah
Sebagai kado kredo senja dari ananda.
Tapi ananda tiada luput dari tangis kerinduan
Di tiap kali malam dan kesepian menabrakku
Ibu…ayah…meski kasih ananda tiada sempurna
Meski semangat abdi ananda kian surut dan rapuh
Ananda ingin bisik lewat angin malam
“ananda di serang rindu.adakah rasa yang sama menyerangmu nun jauh disana?”
Sembah ampun ananda atas persembahan air mata.
Makazzart,20 february 2011
Pelangi tak berwarna

Tidak ada komentar:
Posting Komentar