Mengenai Saya

Foto saya
Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia
facebook : http://www.facebook.com/kikipuspita

Senin, 01 Agustus 2011

EDELWEIS

Sebuah pemandangan indah ku temui di pagi buta ini.bukan indahnya sunrace atau indahnya bintang pagi yang nyaris bersembunyi di balik pagi..bukan pula sebuah senyum lebar yang membangkitkan semangat.tapi sebuah pendewasaan yang membangkitkan rasa indah di tengah keterpurukan.”jika langit runtuh maka ia akan merangkul bumi”memberanikan diri membentuk sebuah senyum meski hati menangis.membangkitkan sebuah harapan meski kerap jatuh terseok.tak ada bintang jatuh yang ku temui di awal pagi ini.ingin ku kirimkan sejuta doa dengan kado senyum termanis yang ku miliki pagi ini.tak rela membiarkan pagi ini berlalu begitu saja.ku biarkan semangatku bangkit dari reruntuhan yang paling dasar.membentuk siluet hitam putih dan nyaris tak bermakna sama sekali.
“Ketika sebuah kemauan untuk tersenyum muncul dalam dirimu maka saat itu seluruh penjuru bumi mendukungmu untuk tersenyum”.tak kubiarkan satu pun kekecewaan yang menghinggapiku.aku bukan jiwa yang gampang menyerah.tak perlu menyalahkan siapapun dalam setiap perjalanan yang kutemui.sebuah pembelajaran untuk memperkuat ketegaran hati.karena dalam hidup untuk menjadi orang yang di benci cukuplah melakukan satu kesalahan tapi untuk menjadi orang baik.melakukan seribu kebaikan pun belum tentu dianggap baik.
Tersenyum dalam hati menelan kebodohan yang baru saja kulakukan.pikiranku sama sekali tak terarah saat ku tulis catatan ini.rasa apa yang kurasa pagi ini nyaris tak terarah pula,entahkah itu kecewa,senang,sedih,atau bahagia.senyumanku nyaris hambar dan tak bermakna sama sekali.bumi tertawa melihat ketegaran yang baru saja ku bangkitkan dari lelapnya.










jika mungkin aku tak berhasil menjadi hamba yang taat
aku tak berhasil menjadi anak yang patuh
tak berhasil menjadi kekasih yang sempurna
tak berhasil menjadi sahabat yang menyayangi
dan tak berhasil menjadi teman yang baik
itu karena aku belajar mengenali diriku sendiri.

aku seolah belajar mengamati EDELWEIS
mengamati tiap titik kelemahanku yang seakan terpandang abadi layaknya edelweis
tak bisa menyangkal...

ini aku Tuhan hambamu dengan segala kehinaanku
ini aku ayah ibu,anakmu dengan segala kedosaanku
ini aku sayang,kekasihmu dengan segala ketaksempurnaanku
ini aku sob,sahabatmu dengan segala kekuranganku
ini aku guys,temanmu dengan segala kelemahanku.

abadikan ini seperti abadinya edelweis
abadikan sesungging saja senyumku dalam ingatanmu
untuk menutupi air mataku.
terima aku apa adanya
aku menyayangi kalian semua tanpa syarat
aku layaknya edelweis yang abadi dalam ingatanmu
walau tak tersenyum seabadi edelweis...


makassar,19 Mei 2011

1 komentar: